Ragam  

Penguatan Literasi dan Digitalisasi Untuk Pemberdayaan Masyarakat di Forum Konfrensi Internasional.

TAKALAR, Portalcelebes.com –Upaya membangun literasi digital kini mendapat perhatian serius dalam forum konfrensi internasional. Dalam kegiatan International Community Service Collaboration yang diselenggarakan oleh Dosen Kolaborasi Lintas Perguruan Tinggi (DKLPT) di Pulau Sabang pada 20–25 Juli 2025, dosen dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia—mulai dari Sabang hingga Merauke—berkumpul bersama pembicara internasional dari Malaysia dan Brunei Darussalam untuk berbagi gagasan dan praktik terbaik.

Salah satu kontribusi penting dalam kegiatan ini dipaparkan oleh Dr. Nurasia Natsir, M.Hum., Dosen STIA Yappi Makassar sekaligus anggota DKLPT, dengan visi membangun masyarakat Takalar yang adaptif dan berdaya saing di era digital.

Kabupaten Takalar memiliki populasi kurang lebih sekitar 300.000 jiwa dengan 70 persen penduduk bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. Meskipun memiliki potensi ekonomi besar, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Takalar pada 2023 tercatat hanya 70,18. Hal ini mendorong perlunya peningkatan literasi bahasa dan digital guna membuka akses terhadap informasi, peluang ekonomi, dan layanan publik.

Tantangan Literasi dan Digitalisasi
Sebanyak 25 persen penduduk usia produktif masih kesulitan memahami dokumen formal, sedangkan 40 persen rumah tangga belum memiliki akses internet stabil (Kemkominfo, 2023). Kesenjangan ini diperburuk dengan penyebaran hoaks yang meningkat 30 persen di media sosial dalam setahun terakhir.

Empat Pilar Strategis
Program ini bertumpu pada empat pilar utama:

1. Pusat Belajar Komunitas (PBK) di 15 desa percontohan.

2. Kurikulum Literasi Adaptif sesuai kebutuhan petani, nelayan, dan UMKM.

3. Kolaborasi Multi-pihak dengan pemerintah, swasta, dan akademisi.

4. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan untuk memastikan efektivitas program.

Langkah Implementasi
Pelatihan Bahasa Indonesia fungsional telah ditargetkan bagi 1.000 pelaku UMKM dan kelompok tani/nelayan. Selain itu, lebih dari 2.500 warga desa akan mengikuti workshop “Internet Dasar dan Keamanan Siber”. Pemerintah daerah juga mendukung pendirian 50 Pojok Literasi Digital dan penyediaan akses internet di 20 titik strategis.

Target dan Dampak
Program ini menargetkan peningkatan pendapatan UMKM sebesar 20-30 persen melalui penjualan online pada 2026. Selain itu, angka buta informasi dan penyebaran hoaks diharapkan turun 15 persen pada 2027. Adopsi teknologi modern oleh petani dan nelayan ditargetkan naik 25 persen, serta partisipasi publik meningkat 10 persen.

Menuju 100.000 Warga Berdaya
Fase pilot program telah dimulai pada 2024-2025 di lima kecamatan prioritas. Target jangka panjangnya adalah memberdayakan 100.000 warga Takalar pada tahun 2029.

“Penguatan literasi bahasa dan digitalisasi adalah investasi krusial bagi masa depan Takalar. Komitmen dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci keberhasilan,” ujar Dr. Nurasia Natsir. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *