Serang Prabowo di Debat Ketiga, Wakil Bendahara AMPG Makassar : Anies Baswedan Tidak Punya Etika

MAKASSAR,portalcelebes.com – Pemilihan Presiden RI periode 2024-2029 tinggal menghitung hari yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Ketiga Calon Presiden dan Wakil Presiden RI, yaitu Pasangan Nomor Urut 1 (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar), Pasangan Nomor Urut 2 (Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka) dan Paslon Nomor 3 (Ganjar – Mahfud) telah mengikuti serangkaian debat pertama dan kedua yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyampaikan visi-misi dan gagasan mereka kepada rakyat Indonesia.

Pada hari Minggu (07/01/2024), KPU telah melaksanakan debat yang ketiga dengan tema Pertahanan, Keamanan, Geopolitik dan Hubungan Internasional.

Namun disaat acara debat berlangsung, terlihat pasangan Calon Presiden Nomor Urut 1 (Anies) dan 3 (Ganjar) silih berganti menyerang Calon Presiden Nomor Urut 2 (Prabowo).

Melihat hasil debat ketiga beberapa hari yang lalu, mendapat respon dari Wakil Bendahara Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Makassar, Andi Jaka Malageni, SH.

Menurut Andi Jaka, debat itu dilaksanakan agar setiap calon presiden menyampaikan visi-misi dan gagasan mereka kepada masyarakat Indonesia.

“Ini sangat penting, masyarakat ingin mengetahui visi-misi dan gagasan mereka selama 5 tahun yang akan datang. Bukannya malah menyerang personal ke salah satu calon presiden. Sangat tidak beretika,” ujar Andi Jaka, Selasa (09/01/2024).

Selain itu, kita melihat semua Anies dan Ganjar terlihat kompak menyerang Prabowo dengan berbagai isu, mulai dari anggaran di Kementerian Pertahanan yang mencapai 700 Triliun untuk belanja alutsista bekas dan aset tanah milik Prabowo, serta penilaian kinerja yang rendah kepada Menteri Pertahanan.

“Saya rasa publik bisa menilai dan melihat sendiri prestasi yang diraih Prabowo selama menjabat Menteri Pertahanan, mulai pengadaan alutsista, memikirkan kesejahteraan prajurit, pengembangan SDM, pembangunan Rumah Sakit (RS) Militer, pembentukan fakultas baru Universitas Pertahanan (Kampus Binaan Kemhan RI), industri pertahanan di dalam negeri mendapat kontrak paling besar selama sejarah Republik Indonesia mencapai 11 miliar dolar AS dan masih banyak prestasi lainnya,” jelasnya.

Namun, Andi Jaka menilai apa yang dilakukan oleh Anies dan Ganjar yang menyerang Prabowo, karena mereka sadar elektabilitas mereka rendah jika dibandingkan dengan Prabowo di berbagai lembaga survei.

Untuk itu, Andi Jaka mengajak rakyat Indonesia untuk membuka mata dan memilih pemimpin yang bekerja secara nyata, dan menolak pemimpin yang suka bohong, pandai merangkai kata dan obral janji serta menyerang pribadi seseorang hanya demi kekuasaan.(jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *