Wali Calon Siswa dan LSM Nyaris Dikeroyok, APKAN RI Tantang Disdik ,Copot Kepsek SMP Neg 7 Makassar.

MAKASSAR.portalcelebes.com-kembali lagi  Aksi tidak terpuji Nasir Kepala UPT SPF SMP Neg 7 Makassar yang seharusnya sebagai pemimpin menjadi tauladan serta panutan dan menjadi contoh bagi bawahannya sekaligus orangtua bagi siswa siswi di sekolah tersebut mencoreng dunia pendidikan di kota Makassar.(28/07/2024)

Kejadian bermula pada hari Senin 22/07/2024 ketika A. Erwin yang merupakan aktivis Pemerhati Pendidikan bersama Arif salah satu tim dari LSM Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara RI (APKAN RI) datang sebagai kontrol sosial setelah mendapat pengaduan dari sodara ipar serta anaknya yang merupakan keponakan langsung anak dari almarhum adik kandung andi Erwin yang rumahnya tidak jauh dari SMP Neg 7 Makassar bahwa keponakannya di pimpong oleh salah satu staf yang ditunjuk oleh Nasir Kepala Sekolah SMP Neg 7 Makassar dan menurut informasinya bahwa ada persyaratan yang harus diselesaikan selain pembayaran baju terhadap keponakannya yang sudah berstatus anak yatim.

Lebih lanjut, kami pun berdua akhirnya bertemu Nasir dan menyampaikan perihal tersebut secara kekeluargaan “masa kodong kemenakanku dipersulit sama anggotata daeng, kalau begitu janganmi kasih sekolah kemenakan disini” tutur andi erwin, kami pun pamit dan bergegas keluar dari SMP Neg 7 Makassar, namun belum sempat kami keluar dari ruangan Kepala Sekolah, Nasir bertindak seperti orang kesetanan menarik tangan dengan kasar dan berkata “ayo keruangannya bu Rusnah” karena gayanya yang kurang sopan dan tidak punya etika sebagai pimpinan dan ASN sebagai pelayanan saya pun meminta kepada teman salah satu tim dari LSM ALIANSI PEMANTAU KINERJA APARATUR NEGARA RI sebagai kontrol sosial agar meliput aksi yang tidak terpuji tersebut, belum sempat mengambil smartphone Nasir langsung berlari menghampiri teman saya tersebut sambil memegang leher seperti hendak mau mencekik hingga disaksikan oleh hampir seluruh siswa beserta para guru dan staf bahkan memerintahkan pada bawahannya untuk membantunya seperti hendak mengeroyok kami berdua, bahkan kami tetap tenang sembari menuju ke tempat parkir sambil mengeluarkan kalimat kepada salah satu staf yang sempat terpancing dengan kondisi pada saat itu dengan kalimat,”jangko ikut campur kau tidak tau persoalan”, nasir pun semakin tidak terkontrol hingga berteriak kepada security memerintahkan dengan teriakan untuk menutup dan menggembok pagar hingga disaksikan oleh masyarakat yang sedang lewat didepan SMP Neg 7 Makassar yang ingin melakukan pengeroyokan kepada kami berdua selaku tamu atau wali calon siswa yang datang untuk melakukan klarifikasi secara kekeluargaan dengan adanya persyaratan lain selain pembayaran baju.,

Namun dengan adanya perlakuan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh nasir selaku kepsek Penggerak yang Program tersebut bertujuan untuk membentuk pelajar Indonesia yang dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (P5), kami pun menyampaikan kepada rekan rekan LSM, ORMAS DAN MEDIA untuk menggeruduk Nasir atas sikap yang tidak pantas dan tidak terpuji namun aksi
tersebut bocor dan diketahui oleh Hijriah Enang selaku ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri yang ada di Makassar. Beliau langsung menghubungi saya sebagai pemimpin Aliansi Pemerhati Pendidikan gabungan Ormas, Media dan LSM yang pada saat itu siap menggeruduk Nasir Kepala SMP Neg 7 Makassar, untuk persuasif dan melakukan mediasi sebagai bentuk kepedulian serta tanggung jawab sebagai ketua MKKS tingkat SMP Negeri di Makassar, namun mediasi tersebut tidak sepenuhnya tercapai dikarenakan sakit hati akibat perlakuan yang sangat tidak pantas yang dilakukan oleh nasir sebaga kepalai pendidik yang tidak bermoral bertindak seperti premanisme.

Untuk itu kami mendesak bapak Walikota untuk memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan kota Makassar agar mencopot Nasir sebagai Kepala UPT SPF SMP Negeri 7 Makassar, karena hingga hari ini keponakan kami tidak dapat melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut dikarenakan adanya persyaratan lain selain pembayaran baju, Negara berkewajiban untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar dengan Program Revolusi Pendidikan.

Apabila permintaan kami tidak terpenuhi maka kami sebagai Aliansi Pemerhati Pendidikan akan turun dengan massa yang lebih besar dan menyebarluaskan kasus ini ke tingkat nasional, tutur andi erwin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *