Pada penggelaran karya tersebut digelar di halaman sekolah setempat, dengan mengusung tema Kearifan Lokal, ini dibawakan seluruh siswa kelas X pada sekolah setempat.
Kepala SMAN 9 Makassar, DR H.M Asrar.M.pdi mengatakan gelar karya menampilkan warisan budaya Sulawesi selatan di masa lampau, merupakan bagian dari pembelajaran Kurikulum Merdeka. Pada acara tersebut, para siswa tampil di depan civitas akademika sekolah serta orangtua/wali murid, guna mengenalkan budaya bugis makassar kepada masyarakat luas.
Adapun budaya Sulawesi yang dipertunjukkan, seperti tarian, lagu, begawi atau tata cara adat khusus suku bugis dan nyeruit atau makan bersama ala tradisi sulsel
“Mengenalkan budaya sulawesi kepada para siswa lewat gelar karya P5 ini sangat penting karena mereka tinggal di Provinsi sulawesi selatan,” ujar Asrar Mengangkat budaya sulsel pada P5, kata Asrar, agar peserta didik dapat mengetahui serta memahami akan warisan budaya yang ada di Provinsi sulawesi selatan. “ ini banyak masyarakat belum mengetahui warisan budaya sulsel, seperti maksud dari mandar,toraja dan makassar . Melalui ini, mereka bisa memahami,” katanya. Kesempatan itu, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh dewan guru yang telah mengajarkan peserta didik tentang warisan budaya sulawesi selatan
Pada kesempatan yang sama kepala dinas pendidikan sulawesi selatan Iqbal Nadjamuddin S.E mengapresiasi kegiatan itu guna mengangkat budaya sulawesi selatan dan warisan tanah luhur, ucap Iqbal yang didampingi beberapa kepala sekolah,dewan guru dan pengurus komite lain nya.(BKR)